Foto: google.co.id |
Tak habis pikir.
Aku Terdiam.
Ramai sekali malam ini.
Alunan musik dan tawa saling mencaci.
Tak pernah aku lihat keakraban sekental ini.
Menjadi pengisi relung hati yang kian sepi.
Tak habis pikir.
Lelah perjalanan terbayar semua.
Aku sedang dimana?
Jelas bukan di kota.
Mana ada keadaan seharmonis macam ini di belantara tembok
beton.
Lupa.
Aku sedang berlibur di pelosok desa.
Tak habis pikir.
Tiba-tiba..
Dalam sepi dentuman gamelan memecah sunyi.
Merayu mata untuk melihat diri.
Tak habis pikir.
Sekali lagi.
Dalang lelaki kembali menjadi.
Kini si cepot yang jadi biang keladi.
Tak habis pikir.
Kini terdengar bisik angklung mengiring lawak Sunda.
Menarik hati untuk tertawa.
Bercakaplah pada sepi untuk meninggalkan segala resah.
Angklung Buncis, namanya.
Tak habis pikir.
Kesadaran ku mulai pulang kembali.
Setelah hanyut dalam sebuah pagelaran seni.
Dengan tujuan menggugah penduduk asli.
Agar tak jadi tamu di rumah sendiri.
MT
251216
sc: Ciracap, Sukabumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar